Tiap tahun jumlah pengguna internet di dunia meningkat pesat dan diiringi dengan perkembangan teknologi yang mendampinginnya. Peningkatan ini terjadi karena internet memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan, sains, informasi up to date, relasi (situs jejaring), hingga ekonomi, bisnis, politik dan religi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet atau lebih dikenal e-commerce.
Internet seperti sudah merupakan hal yang wajib saat ini. Internet membuat Dunia yang besar ini menjadi kecil. Semua yang kita perlukan ada di internet. Dari kegiatan bisnis sampai hal-hal yang gituan dalam tanda petik. Tapi tahukah anda negara mana yang mendapat gelar kehormatan sebagai Negara yang mempunyai Koneksi Internet Tercepat di Dunia ? Berikut ini adalah Negara yang mempunyai Koneksi Internet Tercepat di Dunia :
Berikut daftar peringkat kecepatan akses internet, berdasarkan NETINDEX.com berbasis speedtest.net :
Internet seperti sudah merupakan hal yang wajib saat ini. Internet membuat Dunia yang besar ini menjadi kecil. Semua yang kita perlukan ada di internet. Dari kegiatan bisnis sampai hal-hal yang gituan dalam tanda petik. Tapi tahukah anda negara mana yang mendapat gelar kehormatan sebagai Negara yang mempunyai Koneksi Internet Tercepat di Dunia ? Berikut ini adalah Negara yang mempunyai Koneksi Internet Tercepat di Dunia :
Berikut daftar peringkat kecepatan akses internet, berdasarkan NETINDEX.com berbasis speedtest.net :
1. Korea Selatan (33 Mb/s)
Korea Selatan tidak hanya maju dalam perekonomiannya tetapi juga di segala bidang, termasuk layanan internet. Korea Selatan menempati luas wilayah 98.480 km2 dan populasi penduduk hampir 50 juta jiwa. Komitmen pemerintah Korea Selatan untuk memfasilitasi warganya dengan sambungan internet sangat tinggi.
Korea Selatan menempati posisi pertama dalam hal kecepatan koneksi internet dan konektivitas broadband dengan kecepatan koneksi rata-rata 15 Mbps, sepuluh kali rata-rata global ! (ini pada tahun 2008)
Selama tahun 2008, tingkat Korea Selatan perubahan triwulanan tampak terkunci pada pola siklus, dengan penurunan triwulanan direkam pada kuartal pertama dan ketiga, dan meningkatkan terlihat pada kuartal kedua dan keempat.
Hasil analisis yang dilakukan Akamai mencatat, rata-rata kecepatan internet global 1,7 Megabits per detik (Mbps). Sejumlah negara memang melampaui kecepatan itu. Namun, kota yang memiliki kecepatan akses paling cepat di dunia adalah Masan, Korea Selatan. Rata-rata 12 Mbps dan pengguna bisa mengunduh hingga 33 Mbps.
"100 Mbps tersedia di Korsel, namun secara harga tidak bisa dijangkau oleh publik. Maklum, ongkosnya mencapai ratusan dolar AS per bulan," kata David Belson, Head of Market Intelligence Akamai.
Laporan Akamai ini sekaligus menunjukkan bagaimana jaringan mobile juga menuntut permintaan kecepatan data yang lebih besar.
Sekitar 83 dari 109 provider menawarkan kecepatan lebih besar dari 22 Mbps, 33 menawarkan 5 Mbps dan 6 provider 10 Mbps. Rata-rata kecepatan mobile global bervariasi, antara 105 Kbps hingga 7,2 Mbps. Uniknya variasi kecepatan ini juga bisa ditemui di Slovakia.
Negara-negara di Asia mendominasi kota-kota dengan akses internet tercepat di dunia. Dalam pemeringkatan dua puluh besar, didominasi oleh kota-kota di Korea Selatan dan Jepang.
Korea Selatan, Swedia, Belanda, Denmark, dan Norwegia mempunyai broadband lebih tinggi IP per kapita dibanding pada kuartal sebelumnya. Hal ini konsisten dengan apa yang diharapkan dari inisiatif untuk membawa konektivitas kecepatan yang lebih tinggi, termasuk Fibre to the home (FTTH), untuk konsumen di negara masing-masing.
Bahkan semenjak 2010 Korea Selatan sudah mulai menggunakan VDSL, meskipun pengguna ADSL masih banyak dan untuk perusahaan-perusahaan sudah menggunakan jaringan serat optik. Kecepatannya mencapai 33 Mb/s adalah yang tercepat di seluruh dunia. Pengguna internet di Korea Selatan umumnya lebih menyukai berlangganan satu paket dengan TV kabel. Hebatnya lagi dengan akses tercepat di dunia, tarifnya murah. Sebagai contoh pengguna internet rumah tangga di Korea Selatan adalah 12 mb/s dan dikenakan tarif 25.000 Won atau setara Rp. 250.000. Bandingkan dengan Indonesia yang sangat berbanding terbalik ... :-(.
Akses internet yang cepat di tunjang dengan banyaknya provider ADSL seperti LG, Samsung, SK, KTF dan lain-lain. Semakin banyak provider maka semakin ketat persaingannya dan tuntutan semakin baik layanan untuk pelanggan adalah suatu keharusan.
2. Lithuania (28 Mb/s)
Lithuania menempati wilayah dengan luas 65.200 km2 dengan populasi sekitar 3,3 juta orang. Lithuania adalah negara yang kecil dengan akses internet salah satu yang tercepat 28 Mb/s. Tercatat ada 32 perusahaan penyedia ISP. Layanan operator ADSL di monopoli oleh LT Teo, meskipun demikian layanan yang diberikan sangat baik dan cepat. Lithuania memiliki sambungan internet dengan serat optik ke rumah yang tertinggi di Eropa.
3. Andorra (26 Mb/s)
Andorra adalah negara yang memiliki luas wilayah hanya 468 km2 dengan populasi sekitar 84 ribu jiwa. Kondisi ini memungkinkan pengguna internet tidak begitu banyak, namun fasilitas internet yang tersedia sangat memuaskan dan salah satu yang tercepat yaitu 26 Mb/s. Layanan internet di Andorra di pegang oleh satu perusahaan telekomunikasi tunggal yaitu Andorra Telecom yang melayani secara ekslusif dan profesional. Andorra masih menggunakan provider ADSL untuk akses internetnya. Namun saat ini di daerah metropolitan Andorra sudah menggunakan serat optik home to home. Dan direncanakan di tahun 2010 seluruh wilayah Andorra beralih ke serat optik dengan kecepatan 100 Mb/s.
4. Swedia (23,7 Mb/s)
Swedia memiliki sekitar 9,4 juta penduduk dengan menempati luas wilayah 449.964 km2. Swedia adalah negara maju yang memiliki banyak penemu, salah satunya adalah Lars Magnus Ericsoon, penemu dibidang komunikasi dan hingga kini namanya di pakai sebagai brand dari produk telekomunikasi seluler yaitu Sony Ericsoon.
Pada tahun 2008, Swedia berada di posisi kelima di antara 10 negara dengan koneksi internet berkecepatan tinggi dengan kecepatan 5,6 Mbps. Swedia menempati urutan keempat dalam hal konektivitas broadband tinggi dengan 39 persen dari sambungan di atas 5 Mbps.
Pada tahun 2011 ini tidak dipungkiri kemajuan teknologi di Swedia ditunjang dengan akses internet yang cepat yaitu 23,7 Mb/s. Swedia menggunakan sambungan kabel untuk broadband setiap rumah dan ADSL hingga 60 Mbit/s. Layanan internet diselenggarakan oleh perusahaan penyedia kabel terbesar yaitu Hem com.
5. Rumania (23,6 Mb/s)
Rumania terletak di Eropa, dengan jumlah populasi sekitar 22 juta jiwa dan luas wilayah 237.500 km2. Rumania memiliki kecepatan internet 23,6 Mb/s, yang tercepat di Eropa. Perusahaan ISP di Rumania sangat banyak dan beragam mulai dari dial-up akses, model kabel, serat optik, wireless, xDSL hingga satelit. Dengan banyaknya perusahaan ISP, maka persaingan akan semakin ketat dan penyedia ISP terpacu untuk terus meningkatkan layanan terbaik mereka.
6. Belanda (23.47 Mb/s)
Belanda adalah negara yang terletak di benua Eropa, dengan luas wilayah 41.526 km2 dan populasi penduduk sekitar 17 juta jiwa. Pada tahun 2008, Belanda masih berada pada peringkat ke 7 dengan kecepatan koneksi internet dengan kecepatan rata-rata 4,9 Mbps. Negara peringkat ke 7 dalam hal konektivitas broadband tinggi dengan 28 persen dari koneksi diatas 5 Mbps.
Tetapi pada tahun 2011 Belanda tercatat memiliki akses internet yang cepat di kawasan Uni Eropa, yaitu 23.47 Mb/s. Hampir seluruh rumah di Belanda memiliki akses internet kabel atau 92 % dari penduduk Belanda. Belanda mempunyai lima perusahaan ISP. Semua perusahaan ISP ini berada dalam perusahaan telekomunikasi nasional, KPN.
7. Latvia (23.44 Mb/s)
Latvia berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa dengan menempati wilayah seluas 64.589 km2. Akses internet Latvia adalah 23.44 Mb/s adalah yang tercepat di Eropa Utara. Perkembangan internet di Latvia tumbuh dengan cepat seiring dengan ditunjang peraturan-peraturan yang dibuat dalam rangka peningkatan layanan. Peraturan yang menguntungkan bagi publik yang mengakses internet salah satunya adalah menurunkan tarif akses dial-up, layanan ADSL dengan kecepatan tinggi namun harga yang terjangkau. Serta menjamurnya e-commerce di Latvia yang mendorong pengguna internet semakin banyak.
*Indonesia masih berada di peringkat 146 dari 172 Negara
0 komentar:
Post a Comment
comment as you like..